Business 2 Business

Penempatan Harga MSRP dan MOQ

Disini kita akan mendalami secara langsung cara menempatkan harga terbaik yang sesuai dengan nilai harga pasaran.

Harga pasaran domestik dan internasional dapat dikaji dari beberapa sumber, seperti Alibaba, Made-in-China, dan website B2B lainnya. Apabila barang yang anda perdagangkan adalah barang komoditas, maka pacuan harga yang berlaku dapat di peroleh dari informasi yang telah dicantumkan dalam website website komoditas domestik maupun internasional.

Dengan mengetahui harga pasaran, kita mempunyai wawasan yang lebih dalam, guna mengambil kebijaksanaan untuk menempatkan harga jual yang terbaik untuk menarik perhatian dan mendapatkan pembeli yang siap untuk menjual dan memasarkan barang anda.

Penentuan Harga MSRP / RRP

Adalah harga Manufacture Standard Retail Price, juga bisa disebut di beberapa negara lain RRP atau Recommended Retail Price.

Harga ini adalah harga jual ke konsumen akhir, yang ditetapkan oleh pabrik. Harga dapat berkurang atau lebih dari harga yang ditetapkan berdasarkan misi dan visi pabrik penjual.

Apabila harga terlalu murah, maka reseller lain dapat dirugikan secara langsung, apabila harga terlalu tinggi, maka penjualan dari pabrik ke reseller akan berkurang dikarenakan harga yang terlalu tinggi dari harga pasaran.

Di sisi lain, apabila barang yang diproduksi oleh pabrik ini adalah barang langka, maka tidak memungkinkan untuk reseller menjual barang menjadi murah, tetapi malah naik, dikarenakan supply yang ada melebihi demand (permintaan) para konsumen.

Penentuan Harga MOQ

MoQ atau yang disebut Minimum Order Quantity, adalah harga penawaran berdasarkan jumlah pesanan. Disini pembeli akan mengetahui, apabila dia membeli dengan kuantitas yang lebih tinggi, dia akan mendapatkan harga yang tentunya lebih murah. Seperti tabel daftar yang berbentuk tangga yang biasa dinamakan Price Ladder (Tangga Harga), anda dapat menentukan harga yang kompetitif, dengan ini maka Pembeli dapat menentukan posisinya di mata rantai distribusi untuk mencari kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

Sebagai contoh:

A. 1pcs – 99pcs : Rp 100.000

B. 100pcs – 199pcs : Rp 85.000

C. 200pcs – 499pcs : Rp 65.000

D. 500pcs keatas : Rp 55.000

Misal disini seorang Pedagang (Trader) mengambil dari Produsen di harga C.

Bila ada yang mempunyai keperluan pembelian yang kurang dari 100pcs, maka dia akan membeli dari Pedagang (Trader) tersebut.

Produsen tentunya akan lebih cepat menjual barangnya, dan Trader akan dapat meraih keuntungan dari penjualan distribusi dengan hanya menyiapkan gudang penyimpanan.

Pembeli dapat membeli barang kuantitas kecil dengan mendapatkan harga yang sesuai.

Maka, semua pemeran di dalam mata rantai B2B ini telah mendapatkan keuntungan (win-win)

Harga Jual yang sesuai dengan Ongkos Pengiriman

Wajib untuk anda pikirkan sebagai Pemasok (Supplier), apabila anda menjadi Pembeli, apakah harga yang anda tawarkan dapat masuk dalam ongkos serta margin yang diinginkan oleh Pedagang (Trader). Seperti ongkos dan biaya pengiriman ke negara mereka, hingga pengeluaran biaya bongkar muat dan sewa gudang serta ongkos-ongkos Marketing lainnya.

Harga yang di rancang, diperlukan untuk mencukupi, dan masuk akal bagi mereka hingga menyetujui penawaran anda, hingga terjadinya transaksi dan mengambil barang dari perusahaan anda. Apabila semisal ongkos kirim tidak mencukupi untuk Pihak Pembeli mendapatkan raupan margin yang cukup, dia akan mengecek perusahaan pemasok sebelah, hingga negara tetangga, dengan kualitas barang yang sama ataupun menyerupai barang anda.

Aspek-aspek lainnya yang berkaitan langsung dengan penetapan harga yang pas dan sesuai akan didapatkan dari trial and error, sebuah proses coba mencoba otodidak, hingga mencapai tingkat yang maksimal untuk melayani pembeli anda, dan dapat memberikan keuntungan finansial yang signifikan bagi perusahaan anda dan perusahaan pembeli, seluruh mata rantai, hingga sampai ke tangan pembeli akhir (end consumer).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *